Teknik Dasar Kamera DSLR dan SLR
- Bagi pemula yang belajar kamera DSLR maupun SLR memang akan mengalami
sedikit kendala karena banyak fungsi atau pemakaian efek yang
disediakan di kamera tersebut. Nah untuk belajar efek-efek kamera DSLR
bukanlah sulit namun perlu kebiasaan dan jam terbang untuk foto media
apapun. Dimana untuk mendapatkan hasil maksimal dalam memfoto media
diperlukan suatu teknik khusus dalam memfoto. Hal-hal yang perlu
diperhatikian dalam memilih kamera DSLR adalah dari fungsi dan kegunnan
dari kamera maupun lensa yang akan kita beli. Khususnya anda harus
mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan anda untuk memfoto dan
menggunakan kamera tersebut.
Bagi para pemula yang baru pertama kali menggunakan kamera DSLR maupun SLR silahkan anda melihat dan mempelajari fungsi=-fungsi yang ada dalam kamera tersebut dengan membuka manualbooknya. untuk teknik Shutter Speed adalah kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai dan Kecepatan ini yang nantinya akan menentukan seberapa banyak sinar yang ditangkap. Biasanya hasil fotonya candid atau foto yang tanpa disengaja oleh media yang difoto. Namun jika kita tidak bisa mengambil enggelnya ya percuma saja hasil fotonya akan jelek karena si media kurang siap. Maka dari itulah kita yang sebagai fotografer haruslah lebih pandai untuk mencari engle yang baik ke media.
Dasar Teknologi DSLR terdiri dari 2 bagian yaitu Shutter Speed, Aperture/Diafragma dan ISO. Langkah awal yang harus dipelajari untuk menguasai Kamera DSLR Karena ketiga hal tersebut yang nantinya akan menghasilkan sebuah foto dengan komposisi dan total. Teknik Bulb adalah kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai di tentukan sendiri oleh klik telunjuk kita pada shutter release. Sehingga bulb ini dapat menjadi alternative ketika kita tidak menemukan shutter speed yang disediakan oleh DSLR. Namun menggunakan bulb terkadang membutuhkan naluri yang kuat untuk menghasilkan sebuah foto yang tajam dan maksimal
Ada juga teknik foto yang sering kita dengar yaitu Slow Speed, adalah kategori kecepatan rendah dalam Shutter speed. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju dan juga bisa dilihat bahwa dengan minimnya cahaya malahan membuat aliran sungai tersebut akan tampak cantik dengan hanya adanya pantulan bulan ke aliran air tersebut.
Teknik dasar kamera DSLR lainnya adalah teknik Fast Speed dimana diperlukan kemampuan untuk mendapatkan hasil jebretan foto secara cepat dengan kecepatan tinggi dalam Shutter Speed Angkanya dimulai dari seper empat puluh detik (1/40s) hingga lebih dari seper seribu detik (1/1000s). Fast Speed ini biasanya digunakan untuk objek dengan kondisi penuh cahaya dan berkecepatan tinggi, sehingga tidak diperlukan sesuatu untuk menopang kamera. Sebagai contoh untuk belajar Fast Speed adalah memfoto orang yang bersepeda dengan kecepatan sedang, kita fokuskan ke media sepeda tersebut sehingga background belakangnya akan blur dan seolah-olah menimbulkan efek sepeda tersebut melaju cepat
Bagi para pemula yang baru pertama kali menggunakan kamera DSLR maupun SLR silahkan anda melihat dan mempelajari fungsi=-fungsi yang ada dalam kamera tersebut dengan membuka manualbooknya. untuk teknik Shutter Speed adalah kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai dan Kecepatan ini yang nantinya akan menentukan seberapa banyak sinar yang ditangkap. Biasanya hasil fotonya candid atau foto yang tanpa disengaja oleh media yang difoto. Namun jika kita tidak bisa mengambil enggelnya ya percuma saja hasil fotonya akan jelek karena si media kurang siap. Maka dari itulah kita yang sebagai fotografer haruslah lebih pandai untuk mencari engle yang baik ke media.
Dasar Teknologi DSLR terdiri dari 2 bagian yaitu Shutter Speed, Aperture/Diafragma dan ISO. Langkah awal yang harus dipelajari untuk menguasai Kamera DSLR Karena ketiga hal tersebut yang nantinya akan menghasilkan sebuah foto dengan komposisi dan total. Teknik Bulb adalah kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai di tentukan sendiri oleh klik telunjuk kita pada shutter release. Sehingga bulb ini dapat menjadi alternative ketika kita tidak menemukan shutter speed yang disediakan oleh DSLR. Namun menggunakan bulb terkadang membutuhkan naluri yang kuat untuk menghasilkan sebuah foto yang tajam dan maksimal
Ada juga teknik foto yang sering kita dengar yaitu Slow Speed, adalah kategori kecepatan rendah dalam Shutter speed. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju dan juga bisa dilihat bahwa dengan minimnya cahaya malahan membuat aliran sungai tersebut akan tampak cantik dengan hanya adanya pantulan bulan ke aliran air tersebut.
Teknik dasar kamera DSLR lainnya adalah teknik Fast Speed dimana diperlukan kemampuan untuk mendapatkan hasil jebretan foto secara cepat dengan kecepatan tinggi dalam Shutter Speed Angkanya dimulai dari seper empat puluh detik (1/40s) hingga lebih dari seper seribu detik (1/1000s). Fast Speed ini biasanya digunakan untuk objek dengan kondisi penuh cahaya dan berkecepatan tinggi, sehingga tidak diperlukan sesuatu untuk menopang kamera. Sebagai contoh untuk belajar Fast Speed adalah memfoto orang yang bersepeda dengan kecepatan sedang, kita fokuskan ke media sepeda tersebut sehingga background belakangnya akan blur dan seolah-olah menimbulkan efek sepeda tersebut melaju cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar