Rabu, 25 Juli 2012

teknik dasar menggunakan kamera DSLR / SLR

Teknik Dasar Kamera DSLR dan SLR - Bagi pemula yang belajar kamera DSLR maupun SLR memang akan mengalami sedikit kendala karena banyak fungsi atau pemakaian efek yang disediakan di kamera tersebut. Nah untuk belajar efek-efek kamera DSLR bukanlah sulit namun perlu kebiasaan dan jam terbang untuk foto media apapun. Dimana untuk mendapatkan hasil maksimal dalam memfoto media diperlukan suatu teknik khusus dalam memfoto. Hal-hal yang perlu diperhatikian dalam memilih kamera DSLR adalah dari fungsi dan kegunnan dari kamera maupun lensa yang akan kita beli. Khususnya anda harus mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan anda untuk memfoto dan menggunakan kamera tersebut.


Bagi para pemula yang baru pertama kali menggunakan kamera DSLR maupun SLR silahkan anda melihat dan mempelajari fungsi=-fungsi yang ada dalam kamera tersebut dengan membuka manualbooknya. untuk teknik Shutter Speed adalah kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai dan Kecepatan ini yang nantinya akan menentukan seberapa banyak sinar yang ditangkap. Biasanya hasil fotonya candid atau foto yang tanpa disengaja oleh media yang difoto. Namun jika kita tidak bisa mengambil enggelnya ya percuma saja hasil fotonya akan jelek karena si media kurang siap. Maka dari itulah kita yang sebagai fotografer haruslah lebih pandai untuk mencari engle yang baik ke media.

Dasar Teknologi DSLR terdiri dari 2 bagian yaitu Shutter Speed, Aperture/Diafragma dan ISO. Langkah awal yang harus dipelajari untuk menguasai Kamera DSLR Karena ketiga hal tersebut yang nantinya akan menghasilkan sebuah foto dengan komposisi dan total. Teknik Bulb adalah kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai di tentukan sendiri oleh klik telunjuk kita pada shutter release. Sehingga bulb ini dapat menjadi alternative ketika kita tidak menemukan shutter speed yang disediakan oleh DSLR. Namun menggunakan bulb terkadang membutuhkan naluri yang kuat untuk menghasilkan sebuah foto yang tajam dan maksimal

Ada juga teknik foto yang sering kita dengar yaitu Slow Speed, adalah kategori kecepatan rendah dalam Shutter speed. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju dan juga bisa dilihat bahwa dengan minimnya cahaya malahan membuat aliran sungai tersebut akan tampak cantik dengan hanya adanya pantulan bulan ke aliran air tersebut.

Teknik dasar kamera DSLR
lainnya adalah teknik Fast Speed dimana diperlukan kemampuan untuk mendapatkan hasil jebretan foto secara cepat dengan kecepatan tinggi dalam Shutter Speed Angkanya dimulai dari seper empat puluh detik (1/40s) hingga lebih dari seper seribu detik (1/1000s). Fast Speed ini biasanya digunakan untuk objek dengan kondisi penuh cahaya dan berkecepatan tinggi, sehingga tidak diperlukan sesuatu untuk menopang kamera. Sebagai contoh untuk belajar Fast Speed adalah memfoto orang yang bersepeda dengan kecepatan sedang, kita fokuskan ke media sepeda tersebut sehingga background belakangnya akan blur dan seolah-olah menimbulkan efek sepeda tersebut melaju cepat

Fungsi audio mixer


AUDIO MIXER :
 
 
Dalam dunia Audio profesional, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Siynal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.
Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya. Disini Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing masing mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya dua (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over baru ke power amplifier dan akhirnya ke speaker.
Mixing console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan mixing console sebagai jantungnya. Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah satu syarat terpenting dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan eq yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console.